Buta senja atau rabun senja, disebut juga nyctalopia atau hemarolopia, adalah ketidakmampuan untuk melihat dengan baik pada malam hari atau pada keadaan gelap. Kondisi ini lebih merupakan tanda dari suatu kelainan yang mendasari. Hal ini terjadi akibat kelainan pada sel batang retina yang berperan pada penglihatan gelap. Penyebab buta senja adalah defisiensi vitamin A dan retinitis pigmentosa.
Keluhan yang timbul pada penderita buta senja dapat berupa penglihatan menurun pada malam hari atau pada keadaan gelap, sulit beradaptasi pada cahaya yang redup. Pada defisiensi vitamin A, buta senja merupakan keluhan paling awal.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda lain defisiensi vitamin A:
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Penatalaksanaan buta warna dapat berupa:
Konseling dan Edukasi
Referensi
Silakan lihat 20 Jenis Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai untuk mengetahui jenis penyakit mata lainnya. Anda juga dapat melakukan Tes Buta Warna Online pada blog ini.
Keluhan yang timbul pada penderita buta senja dapat berupa penglihatan menurun pada malam hari atau pada keadaan gelap, sulit beradaptasi pada cahaya yang redup. Pada defisiensi vitamin A, buta senja merupakan keluhan paling awal.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda lain defisiensi vitamin A:
- Kekeringan (xerosis) konjungtiva bilateral
- Terdapat bercak bitot pada konjungtiva
- Xerosis kornea
- Ulkus kornea dan sikatriks kornea
- Kulit tampak xerosis dan bersisik
- Nekrosis kornea difus atau keratomalasia
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Penatalaksanaan buta warna dapat berupa:
- Pada defisiensi vitamin A, diberikan vitamin A dosis tinggi.
- Lubrikasi kornea.
- Pencegahan terhadap infeksi sekunder dengan tetes mata ant1biotik.
Konseling dan Edukasi
- Memberitahu keluarga bahwa rabun senja disebabkan oleh kelainan mendasar, yaitu defisiensi vitamin A dan retinitis pigmentosa.
- Pada kasus defisiensi vitamin A, keluarga perlu diedukasi untuk memberikan asupan makanan bergizi seimbang dan suplementasi vitamin A dosis tinggi.
Referensi
- Gerhard, K.L. Oscar, Gabriele. Doris, Peter. Ophtalmology a short textbook. 2nd Ed. New York: Thieme Stuttgart. 2007. (Gerhard, et al., 2007)
- Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Panduan Manajemen Klinis Perdami. 1th Ed. Jakarta: CV Ondo. 2006.
- James, Brus. dkk. Lecture Notes Oftalmologi.Jakarta: Erlangga. 2005.
- Riordan, P.E. Whitcher, J.P. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Ed.17.Jakarta: EGC. 2009.
- Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata. Ed. III. Cetakan V. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2008.
- Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Cetakan I.Jakarta: Widya Medika. 2000.
Silakan lihat 20 Jenis Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai untuk mengetahui jenis penyakit mata lainnya. Anda juga dapat melakukan Tes Buta Warna Online pada blog ini.