Trauma kimia mata adalah salah satu kasus kedaruratan mata, umumnya terjadi karena masuknya zat-zat kimia ke jaringan mata dan adneksa di sekitarnya. Keadaan ini memerlukan penanganan cepat dan segera oleh karena dapat mengakibatkan kerusakan berat pada jaringan mata dan menyebabkan kebutaan.
Zat kimia penyebab dapat bersifat asam atau basa. Trauma basa terjadi dua kali lebih sering dibandingkan trauma asam dan umumnya menyebabkan kerusakan yang lebih berat pada mata. Selain itu, beratnya kerusakan akibat trauma kimia juga ditentukan oleh besarnya area yang terkena zat kimia serta lamanya pajanan.
Keluhan yang timbul pada penderita trauma kimia mata adalah:
Faktor risiko yang memungkinkan orang mengalami trauma kimia mata adalah pajanan terhadap zat kimia yang sering menjadi penyebab trauma antara lain detergen, desinfektan, pelarut kimia, cairan pembersih rumah tangga, pupuk, pestisida, dan cairan aki. Anamnesis perlu dilakukan untuk mengetahui zat kimia penyebab trauma, lama kontak dengan zat kimia, tempat dan kronologis kejadian, adanya kemungkinan kejadian kecelakaan di tempat kerja atau tindak kriminal, serta penanganan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan bantuan senter dan lup, dapat ditemukan kelainan berikut ini:
Pemeriksaan visus menunjukkan ada penurunan ketajaman penglihatan. Bila tersedia, dapat dilakukan tes dengan kertas lakmus untuk mengetahui zat kimia penyebab, dengan ketentuan:
Bagi penderita yang telah mendapat penanganan di pelayanan kesehatan primer perlu mendapat rujukan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pelayanan lanjutan.
Silakan lihat 20 Jenis Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai untuk mengetahui jenis penyakit mata lainnya. Anda juga dapat melakukan Tes Buta Warna Online pada blog ini.
Zat kimia penyebab dapat bersifat asam atau basa. Trauma basa terjadi dua kali lebih sering dibandingkan trauma asam dan umumnya menyebabkan kerusakan yang lebih berat pada mata. Selain itu, beratnya kerusakan akibat trauma kimia juga ditentukan oleh besarnya area yang terkena zat kimia serta lamanya pajanan.
Keluhan yang timbul pada penderita trauma kimia mata adalah:
- Mata merah, bengkak dan iritasi
- Rasa sakit pada mata
- Penglihatan buram
- Sulit membuka mata
- Rasa mengganjal pada mata
Faktor risiko yang memungkinkan orang mengalami trauma kimia mata adalah pajanan terhadap zat kimia yang sering menjadi penyebab trauma antara lain detergen, desinfektan, pelarut kimia, cairan pembersih rumah tangga, pupuk, pestisida, dan cairan aki. Anamnesis perlu dilakukan untuk mengetahui zat kimia penyebab trauma, lama kontak dengan zat kimia, tempat dan kronologis kejadian, adanya kemungkinan kejadian kecelakaan di tempat kerja atau tindak kriminal, serta penanganan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan bantuan senter dan lup, dapat ditemukan kelainan berikut ini:
- Hiperemia konjungtiva
- Defek epitel kornea dan konjungtiva
- Iskemia limbus kornea
- Kekeruhan kornea dan lensa
Pemeriksaan visus menunjukkan ada penurunan ketajaman penglihatan. Bila tersedia, dapat dilakukan tes dengan kertas lakmus untuk mengetahui zat kimia penyebab, dengan ketentuan:
- Bila kertas lakmus terwarnai merah, maka zat penyebab bersifat asam
- Bila kertas lakmus terwarnai biru, maka zat penyebab bersifat basa.
Bagi penderita yang telah mendapat penanganan di pelayanan kesehatan primer perlu mendapat rujukan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pelayanan lanjutan.
Silakan lihat 20 Jenis Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai untuk mengetahui jenis penyakit mata lainnya. Anda juga dapat melakukan Tes Buta Warna Online pada blog ini.