Pernahkah anda melihat, mendengar atau merasakan kondisi rasa tidak percaya dan curiga yang berlebihan?
Bila iya, sangat tepat bagi anda untuk menyimak tulisan ini.
{getToc} $title={Table of Contents}
Penting untuk anda ketahui bahwa, kondisi sebagaimana yang disebutkan tadi, bisa jadi merupakan gangguan kepribadian paranoid, yaitu suatu gangguan dimana seorang individu memiliki kecurigaan atau ketidakpercayaan terhadap orang lain dalam ragam konteks dan menganggap orang lain memiliki motif tersembunyi yang tidak baik.
Uniknya, penderita tersebut beranggapan bahwa perilaku mereka normal dan wajar, sehingga tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami gangguan kepribadian. Namun, orang disekitar sudah merasa terganggu dan menilai rasa curiga yang dialami penderita tidak berdasar.
Kondisi ini sangat berdampak pada kualitas hidup, mengganggu kemampuan seseorang untuk membentuk dan memelihara hubungan, serta kemampuan bersosialisasi, terlebih bagi mereka yang menolak pengobatan.
Umumnya gangguan kepribadian paranoid muncul pada masa kanak-kanak atau remaja dan lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita. Oleh karena itu, deteksi dini sangat perlu dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk.
Pada tulisan kali ini, saya akan menjelaskan beberapa hal penting terkait gangguan kepribadian paranoid, yaitu tentang kriteria diagnosis, penyebab, pengobatan dan cara pencegahannya.
Semoga dengan penjelasan ini dapat membantu sahabat sehat jiwa untuk memahami, mengenali dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut.
Siapakah yang dapat dikategorikan menderita gangguan kepribadian paranoid?
Berdasarkan DSM-5, seseorang dapat didiagnosis menderita gangguan kepribadian paranoid apabila memenuhi empat atau lebih dari beberapa kriteria berikut ini:
- Merasa orang lain akan menipu atau mencelakakan dirinya tanpa disertai alasan yang jelas.
- Menganggap orang di sekitarnya tidak bisa diandalkan.
- Cenderung menutup diri dan enggan menceritakan kehidupan pribadi kepada orang lain, karena khawatir informasi tersebut dapat digunakan untuk memfitnah atau menipu dirinya.
- Menyimpan dendam saat dirinya disakiti oleh orang lain.
- Mencurigai pasangannya tidak setia meskipun tidak disertai dengan alasan yang jelas.
- Mengartikan kejadian biasa sebagai sesuatu yang dapat mengancam dirinya.
- Mudah marah saat berpikir bahwa orang lain sedang merendahkan dirinya.
Sahabat sehat jiwa, ketika menemukan 4 dari ke-7 kriteria tersebut diatas, maka seseorang dapat dikategorikan mengidap gangguan kepribadian paranoid. Segera lakukan Tindakan yang tepat…!!
Apa penyebab terjadinya gangguan kepribadian paranoid?
Sampai saat ini, penyebab gangguan kepribadian paranoid belum diketahui secara pasti.
Namun, para ahli menduga bahwa gangguan kepribadian paranoid berkaitan erat dengan faktor genetik dan gangguan kejiwaan tertentu, seperti skizofrenia atau gangguan cemas.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kepribadian paranoid ini, yaitu:
- Ada anggota keluarga yang juga mengalami gangguan kepribadian paranoid.
- Kekurangan gizi sejak di dalam kandungan.
- Mengalami infeksi yang diturunkan oleh ibu saat dalam kandungan.
- Trauma masa lalu, seperti kekerasan fisik, emosional, maupun seksual, kehilangan orang terdekat, hidup dalam kemiskinan, dan lain sebagainya.
- Penyalahgunaan NAPZA, dan
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Bagaimana cara pengobatan gangguan kepribadian paranoid?
Selanjutnya, kita akan melihat bagaiman cara pengobatan gangguan kepribadian paranoid.
Pada dasarnya, pengobatan gangguan paranoid sama seperti penanganan gangguan kepribadian lainnya.
Namun, pengobatan untuk kondisi ini cenderung lebih sulit dilakukan, karena dengan gangguannya, pasien paranoid kerap mencurigai dan tidak percaya dengan orang lain, termasuk kepada psikiater dan psikolog. Oleh karena itu, seorang psikiater maupun psikolog akan membangun hubungan yang kooperatif dengan pasien sebelum melakukan pengobatan.
Adapun tahapan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan kepribadian paranoid meliputi: Psikoterapi, Pemberian obat-obatan, dan pemberian dukungan dari orang-orang terdekat.
Mari kita lihat masing-masing tahapan tersebut:
1. Psikoterapi
Bila penderita dibawa ke psikiater atau psikolog, penderita akan diberikan tindakan psikoterapi. Salah satu jenis psikoterapi yang umum dilakukan adalah terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT). Terapi ini dianggap sebagai metode pengobatan yang efektif untuk membantu pasien dalam menyesuaikan pola pikir serta perilaku yang menyimpang tersebut.
2. Pemberian Obat-obatan
Apabila gangguan kepribadian paranoid disertai dengan gangguan cemas hingga depresi berat, psikiater akan meresepkan obat-obatan tertentu, seperti: Antidepresan, Antipsikotik, dan Anticemas.
3. Dukungan dari Orang Terdekat
Selain penanganan medis, dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat penting. Hal ini dilakukan untuk membantu penderita dalam menghadapi gangguan yang dideritanya. Orang-orang terdekat diharapkan dapat mengenali karakteristik pengidap gangguan kepribadian paranoid guna membantu menumbuhkan kepercayaan dan bisa saling berkomunikasi dengan baik dalam membantu menghadapi gangguan yang dideritanya.
Lakukan pencegahan secepatnya
Berikutnya, pembahasan yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita melakukan pencegahan gangguan kepribadian paranoid.
Gangguan kepribadian paranoid cenderung sulit untuk dicegah. Namun, ada beberaoa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko terjadinya gangguan kepribadian paranoid, yaitu:
- Mengelola stres sebaik mungkin.
- Menjaga hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
- Tidak menyalahgunakan obat-obatan terlarang.
Menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, istirahat dan tidur yang cukup, serta rutin berolahraga.
Lakukan skrining kesehatan mental mandiri
Untuk mengetahui status kesehatan mental anda, silakan lakukan skrining mandiri menggunakan tools yang valid. Banyak tools yang dapat anda gunakan secara online. Sesuaikan dengan tujuan anda melakukan skrining.
Berikut ini kami telah menyediakan tools online untuk melakukan skrining kesehatan mental untuk mendeteksi dini kejadian depresi, kecemasan dan stres.
Silakan baca pada: Skrining kesehatan mental (Depresi, Kecemasan dan Stres) - DAS-21.
Berikut ini tulisan lain terkait kesehatan mental: Cegah depresi, kenali gejala dan apa yang harus dilakukan.
Itulah informasi yang dapat saya bagikan. Jika memiliki keluhan terkait dengan gangguan kepribadian, tak ada salahnya untuk melakukan konseling dengan psikiater atau psikolog secara rutin untuk memperoleh diagnosis serta penanganan yang tepat.