Dulu, dalam program gizi di Indonesia dikenal "Empat Sehat Lima Sempurna" yang menekankan asupan nasi, lauk pauk, sayur, buah, serta memandang susu sebagai penyempurna. Kini telah berkembang menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
 |
| Perbedaan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Gizi Seimbang |
Walaupun memiliki misi utama untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia, namun terdapat perbedaan mendasar antara keduanya, yaitu:
Penekanan Pesan
Konsep "Empat Sehat Lima Sempurna" menyoroti makanan inti seperti nasi, lauk pauk, sayur, dan buah, serta memandang susu sebagai penambah nilai gizi. Di sisi lain, Pedoman Gizi Seimbang memandang makanan sehari-hari sebagai sumber zat gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh. PGS juga menekankan empat prinsip: variasi makanan, pola hidup bersih, aktifitas fisik, dan menjaga berat badan.
Peran Susu
Dalam "Empat Sehat Lima Sempurna," susu dikelompokkan tersendiri dan dianggap sebagai penyempurna. Namun, dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu termasuk dalam kelompok lauk-pauk dan bukanlah penyempurna. Susu dapat digantikan dengan sumber protein lain yang memiliki nilai gizi serupa, seperti telur atau daging.
Porsi yang Disarankan
Konsep "Empat Sehat Lima Sempurna" tidak menyebutkan jumlah porsi yang diperlukan setiap hari. Sebaliknya, Pedoman Gizi Seimbang memberikan informasi mengenai jumlah atau porsi yang dianjurkan untuk setiap kelompok makanan. Misalnya, asupan harian yang dianjurkan seperti 2-3 porsi protein nabati, 2-3 porsi protein hewani, 3-8 porsi makanan pokok, 3-5 porsi sayuran, 3-5 porsi buah, dan minimal 8 gelas air mineral.
Pentingnya Minum Air Mineral
"Empat Sehat Lima Sempurna" tidak memberikan penekanan terhadap konsumsi air mineral yang cukup. Namun, Pedoman Gizi Seimbang menjelaskan bahwa penting untuk minum air mineral minimal 2 liter atau sekitar 8 gelas per hari demi menjaga keseimbangan tubuh.
Dengan demikian, perbedaan mendasar antara kedua konsep tersebut mengenai penekanan pesan, peran susu, penjelasan porsi makanan, dan pentingnya konsumsi air mineral yang cukup.