Pengertian Advokasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, advokasi adalah pembelaan, sokongan atau bantuan.
Menurut Webster Encyclopedia advokasi adalah act of pleading for supporting or recommending active espousal, yang berati tindakan pembelaan, dukungan atau rekomendasi. Advocation is action in support of a cause or proposal. It can be political, as in lobbying for specific legislation, or social, as in speaking out on behalf of those without a voice.
Menurut WHO yang dikutip UNFPA dan BKKBN (2002) dalam Maulana (2009) mengungkapkan advocacy is a combination on individual and social action design to gain political commitment, policy support, social acceptance and systems support for particular health goal or programme. Dapat disimpulkan bahwa advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.
Ringkasnya, advokasi diartikan sebagai upaya atau proses untuk memperoleh komitmen, yang dilakukan secara persuasif untuk memengaruhi kebijakan publik dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat. Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan perilaku sehat (Depkes, 2007).
Tujuan Advokasi
Tujuan pelaksanaan advokasi kesehatan adalah sebagai berikut:
- Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan maupun berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha.
- Adanya pemahaman atau pengenalan atau kesadaran.
- Adanya ketertarikan atau minat.
- Adanya kemauan atau kepedulian atau kesanggupan untuk membantu dan menerima perubahan.
- Adanya tindakan/perbuatan/kegiatan yang nyata.
- Adanya kelanjutan yang diharapkan.
Sasaran dan Pelaku Advokasi Kesehatan
Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan khususnya para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat, mitra di kalangan pengusaha/swasta, badan penyandang dana, media massa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar dan sebagainya. Bukan hanya sekedar berpotensi mendukung, tetapi juga menentang atau berlawanan atau merugikan kesehatan.
Pelaku advokasi adalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut. Pelaku advokasi dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta, perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi berbasis masyarakat/agama, LSM dan tokoh berpengaruh. Diharapkan mereka memahami permasalahan kesehatan, mempunyai kemampuan advokasi khususnya melakukan pendekatan persuasif, dapat dipercaya dan sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khususnya di depan kelompok sasaran.
Langkah-Langkah Advokasi
Langkah-langkah pokok dalam advokasi antara lain :
- Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi Masalah atau isu advokasi perlu dirumuskan berbasis data atau fakta. Data sangat penting agar keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang tepat dan benar. Data berbasis fakta sangat membantu menetapkan masalah, mengidentifikasi solusi dan menentukan tujuan yang realistis.
- Identifikasi dan analisis kelompok sasaran Sasaran kegiatan advokasi ditujukan pada para pembuat keputusan (decision makers) atau penentu kebijakan (policy makers) baik di bidang kesehatan maupun di luar sektor kesehatan yang berpengaruh terhadap publik. Dalam mengidentifikasi sasaran perlu ditetapkan siapa saja menjadi sasaran, mengapa perlu diadvokasi, apa kecenderungannya dan apa harapan kita kepadanya.
- Siapkan dan kemas bahan informasi Tokoh politik mungkin termotivasi dan akan mengambil keputusan jika mereka mengetahui secara rinci besarnya masalah kesehatan tertentu. Oleh sebab itu, penting diketahui informasi yang akurat, tepat dan menarik apa yang dibutuhkan agar sasaran yang dituju dapat membuat keputusan yang mewakili kepentingan Advokator.
- Rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional Merencanakan teknik atau cara kegiatan operasional ini memiliki pengertian yang sama dengan membangun koalisi. Beberapa teknik atau kegiatan operasional advokasi dapat meliputi konsultasi, LBI, pendekatan atau pembicaraan formal atau informal terhadap pembuat keputusan, negosiasi atau resolusi konflik, pertemuan khusus, debat publik, petisi dan seminar kesehatan. Selain itu, kita harus mempersiapkan hal-hal teknis yang mendukung kegiatan advokasi. Misalnya dana agar dapat mempertahankan upaya advokasi yang berkelanjutan untuk jangka waktu yang panjang termasuk bahan presentasi yang persuasif agar pesan yang disampaikan kelompok advokator menarik dan penting.
- Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut Evaluasi dilakukan untuk menilai ketercapaian tujuan serta menyempurnakan dan memperbaiki strategi advokasi. Untuk menjadi advokat yang tangguh, diperlukan umpan balik berkelanjutan dan evaluasi terhadap upaya advokasi yang telah dilakukan.