Identifikasi dan respon peluang pengembangan pelayanan di puskesmas sangat dibutuhkan demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Disatu sisi, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Prioritas masalah kesehatan dapat berbeda antar daerah. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi peluang pengembangan Upaya dan kegiatan Puskesmas, serta peluang perbaikan mutu dan kinerja.
Dalam proses ini, tidak hanya sekedar mengidentifikasi melainkan harus direalisasikan dalam tindakan nyata yang berkesinambungan, baik dari segi mekanisme kerja maupun pemanfaatan sumber daya yang ada secara inovatif sehingga melahirkan kegiatan-kegiatan inovatif yang menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pelayanan yang bermutu dan menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan yang ada.
Demi menjamin keberlangsungan perbaikan tersebut, maka puskesmas harus memberlakukan siklus PDCA dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Uraian tersebut diatas terangkum dalam instrumen penilaian akreditasi puskesmas pada kriteria 1.1.3. Dengan demikian, Identifikasi dan Respons Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan nilai maksimal dalam penilaian akreditasi puskesmas.
Dalam banyak kasus, pertanyaan yang sering muncul terkait uraian tersebut diatas adalah "metode apa yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang pengembanga pelayanan yang ada di puskesmas?".
Menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan kali ini kami mencoba sedikit berbagi kepada pembaca Mitra Kesmas tentang metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang pengembangan pelayanan yang ada di puskesmas.
Dasar pemikiran dalam pembahasan ini bersumber dari Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI yaitu pada poin Penyajian, Analisa Data dan Pemecahan Masalah.
Metode yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi peluang pengembangan adalah dengan menggunakan analisa SWOT:
Dengan menggunakan analisa tersebut kita dapat menentukan kemungkinan terbaik dalam menerapkan/melakukan suatu kegiatan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhinya.
Ketika melakukan analisa SWOT, kita dapat mempertimbangkan beberapa aspek seperti:
Analisa tersebut dapat digambarkan dalam tabel seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Masing-masing unit pelayanan dan kegiatan yang ada dipuskesmas dibuatkan analisa seperti pada tabel tersebut, sehingga dengan demikian akan menghasilkan gambaran rencana kegiatan yang layak dilakukan di setiap unit pelayanan.
Setelah terkumpul daftar rencana kegiatan dari setiap unit pelayanan, silakan lakukan pemprioritasan dengan menggunakan metode pemprioritasan yang baku seperti metode USG, Hanlon atau Brain Storming.
Sebagai akhir dari rangkaian upaya identifikasi peluang pengembangan ini maka ditemukanlah daftar rencana kegiatan yang layak untuk dilaksanakan sesuai dengan lokal spesifik puskesmas masing-masing.
Langkah selanjutnya adalah merencanakan pelaksanaan kegiatan dan melakukan evaluasi setiap kegiatan yang ada.
Demikian yang dapat kami jelaskan, jika ada saran atau komentar terkait pembahasan ini, silakan tuliskan pada kolom komentar yang kami sediakan dibawah. Untuk mendapatkan update informasi, silakan berlangganan melalui kolom BERLANGGANAN yang ada dibawah (jangan lupa konfirmasi email yang kami kirimkan pada email yang anda masukan).
Disatu sisi, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Prioritas masalah kesehatan dapat berbeda antar daerah. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi peluang pengembangan Upaya dan kegiatan Puskesmas, serta peluang perbaikan mutu dan kinerja.
Dalam proses ini, tidak hanya sekedar mengidentifikasi melainkan harus direalisasikan dalam tindakan nyata yang berkesinambungan, baik dari segi mekanisme kerja maupun pemanfaatan sumber daya yang ada secara inovatif sehingga melahirkan kegiatan-kegiatan inovatif yang menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pelayanan yang bermutu dan menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan yang ada.
Demi menjamin keberlangsungan perbaikan tersebut, maka puskesmas harus memberlakukan siklus PDCA dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Uraian tersebut diatas terangkum dalam instrumen penilaian akreditasi puskesmas pada kriteria 1.1.3. Dengan demikian, Identifikasi dan Respons Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan nilai maksimal dalam penilaian akreditasi puskesmas.
Dalam banyak kasus, pertanyaan yang sering muncul terkait uraian tersebut diatas adalah "metode apa yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang pengembanga pelayanan yang ada di puskesmas?".
Menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan kali ini kami mencoba sedikit berbagi kepada pembaca Mitra Kesmas tentang metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang pengembangan pelayanan yang ada di puskesmas.
Dasar pemikiran dalam pembahasan ini bersumber dari Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI yaitu pada poin Penyajian, Analisa Data dan Pemecahan Masalah.
Metode yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi peluang pengembangan adalah dengan menggunakan analisa SWOT:
- Strengths: Kekuatan,
- Weakness: Kelemahan,
- Opportunities: Peluang
- Threats: Ancaman.
Dengan menggunakan analisa tersebut kita dapat menentukan kemungkinan terbaik dalam menerapkan/melakukan suatu kegiatan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhinya.
Ketika melakukan analisa SWOT, kita dapat mempertimbangkan beberapa aspek seperti:
- Sumber daya: Tenaga, Biaya, Alat, Obat dan Sarana Kesehatan.
- Linkungan: Fisik dan non fisik.
- Perencanaan.
- Pelaksanaan dan evaluasi.
Analisa tersebut dapat digambarkan dalam tabel seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Analisa SWOT untuk Pengembangan Pelayanan |
Masing-masing unit pelayanan dan kegiatan yang ada dipuskesmas dibuatkan analisa seperti pada tabel tersebut, sehingga dengan demikian akan menghasilkan gambaran rencana kegiatan yang layak dilakukan di setiap unit pelayanan.
Setelah terkumpul daftar rencana kegiatan dari setiap unit pelayanan, silakan lakukan pemprioritasan dengan menggunakan metode pemprioritasan yang baku seperti metode USG, Hanlon atau Brain Storming.
Sebagai akhir dari rangkaian upaya identifikasi peluang pengembangan ini maka ditemukanlah daftar rencana kegiatan yang layak untuk dilaksanakan sesuai dengan lokal spesifik puskesmas masing-masing.
Langkah selanjutnya adalah merencanakan pelaksanaan kegiatan dan melakukan evaluasi setiap kegiatan yang ada.
Demikian yang dapat kami jelaskan, jika ada saran atau komentar terkait pembahasan ini, silakan tuliskan pada kolom komentar yang kami sediakan dibawah. Untuk mendapatkan update informasi, silakan berlangganan melalui kolom BERLANGGANAN yang ada dibawah (jangan lupa konfirmasi email yang kami kirimkan pada email yang anda masukan).