Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.
Penyebab
Penyebab terjadinya rabies atau penyakit anjing gila adalah karena virus rabies, termasuk rhabdo virus bersifat neurotrop.
Gambaran Klinis
Gambaran klinis terjadinya rabies (penyakit anjing gila) adalah sebagai berikut:
- Stadium Prodromal. Gejala-gejala awal berupa demam, malaise, mual dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari.
- Stadium Sensoris. Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas gigitan. Kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsang sensorik.
- Stadium Eksitasi. Tonus otot-otot dan aktifitas simpatik meningkat dengan gejala hiperhidrosis (banyak berkeringat), hipersalivasi (banyak air liur), hiperlakrimasi (banyak air mata) dan dilatasi pupil. Bersamaan dengan stadium eksitasi penyakit mencapai puncaknya, yang sangat khas pada stadium ini ialah adanya bermacam-macam fobia, yang sangat terkenal diantaranya ialah hidrofobia (takut air). Kontraksi otot-otot faring dan otot-otot pernapasan dapat pula ditimbulkan oleh rangsang sensorik seperti meniupkan udara ke muka penderita (aerophobia) atau dengan menjatuhkan sinar ke mata (photophobia) atau dengan bertepuk tangan ke dekat telinga penderita (audiophobia). Pada stadium ini dapat terjadi apneu, sianosis, kejang dan takikardi, cardiac arrest, tingkah laku penderita tidak rasional kadang-kadang maniakal disertai dengan respons yang berlebihan. Gejala-gejala eksitasi dapat berlangsung sampai pasien meninggal, tetapi pada saat kematian justru lebih sering terjadi otot-otot melemas, sehingga terjadi paresis flaksid otot-otot.
- Stadium Paralisis. Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadang- kadang ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paralisis otot-otot yang bersifat progresif. Hal ini karena gangguan saraf tulang belakang yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot pernapasan.
|
Anjing pengidap rabies |
Perhatian
Jika terdapat penyakit rabies sebagaimana yang disebutkan diatas, segera bawa ke petugas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan yang tepat. Bahkan, jika ada yang
digigit anjing maka segera bawa yang bersangkutan ke petugas kesehatan untuk mendapatkan vaksin anti rabies.