Salah satu tahapan dalam proses persiapan akreditasi puskesmas adalah pelaksanaan survei. Survei dilakukan setelah puskesmas yang bersangkutan melalui beberapa tahapan pendampingan. Setelah dinyatakan siap untuk dilakukan survei maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengusulkan puskesmas untuk dilakukan survei.
Tahun ini, Kabupaten Banggai Laut melaksanakan survei akreditasi untuk dua puskesmas yaitu Puskesmas Lokotoy Kecamatan Banggai Utara dan Puskesmas Matanga Kecamatan Banggai Selatan.
Pelaksanaan survei pada kedua puskesmas tersebut merupakan survei remedial di mana sebelumnya pernah dilakukan survei dan dinyatakan tidak lulus pada tahun 2017.
Setelah melalui proses persiapan yang cukup panjang, akhirnya pada tanggal 27 - 30 Agustus 2018 kedua puskesmas tersebut resmi disurvei kembali oleh tim khusus dari komisi akreditasi puskesmas.
Adapun surveyor yang datang melakukan survei adalah sebagai berikut:
Ketiga orang surveyor tersebut melakukan survei pada kedua puskesmas sekaligus didampingi oleh seorang staf Mutu dan Akreditasi Yankes Primer Kementerian Kesehatan RI bernama Telly Verawati, SKM,M.Kes.
Selain pendamping akreditasi puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, Sekretaris, Kepala Bidang dan beberapa staf juga ikut bersama di puskesmas selama pelaksanaan survei.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh surveyor bahwa kedua puskesmas tersebut telah menampilkan perbedaan yang signifikan dari pelaksanaan survei sebelumnya. Semua ini berkat kerja keras dari kedua puskesmas dan berbagai pihak yang terlibat dalam persiapan tersebut.
Berikut ini video mars Puskesmas Lokotoy yang dinyanyikan saat pelaksanaan exit conference:
Mungkin ada di antara pembaca yang bertanya-tanya mengapa mereka tidak lulus pada pelaksanaan survei sebelumnya. Hal ini tentu bukan sesuatu yang tanpa alasan, namun yang perlu diketahui bahwa waktu persiapan saat itu yang cukup singkat sehingga mereka (puskesmas) tidak cukup waktu untuk mempersiapkan banyaknya dokumen sesuai dengan elemen penilaian yang ada.
Semoga kali ini kita berharap kedua puskesmas tersebut akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan sebanding dengan kerja keras yang telah mereka lakukan.
Tahun ini, Kabupaten Banggai Laut melaksanakan survei akreditasi untuk dua puskesmas yaitu Puskesmas Lokotoy Kecamatan Banggai Utara dan Puskesmas Matanga Kecamatan Banggai Selatan.
Pelaksanaan survei pada kedua puskesmas tersebut merupakan survei remedial di mana sebelumnya pernah dilakukan survei dan dinyatakan tidak lulus pada tahun 2017.
Setelah melalui proses persiapan yang cukup panjang, akhirnya pada tanggal 27 - 30 Agustus 2018 kedua puskesmas tersebut resmi disurvei kembali oleh tim khusus dari komisi akreditasi puskesmas.
Adapun surveyor yang datang melakukan survei adalah sebagai berikut:
- dr. Marwan Nusri, MPH sebagai surveyor Admen;
- dr. Anasrul S sebagai surveyor UKM;
- dr. Made S sebagai surveyor UKP.
Ketiga orang surveyor tersebut melakukan survei pada kedua puskesmas sekaligus didampingi oleh seorang staf Mutu dan Akreditasi Yankes Primer Kementerian Kesehatan RI bernama Telly Verawati, SKM,M.Kes.
Selain pendamping akreditasi puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, Sekretaris, Kepala Bidang dan beberapa staf juga ikut bersama di puskesmas selama pelaksanaan survei.
Exit Conference Survei Akreditasi Puskesmas |
Survei Akreditasi Tim ADMEN oleh dr. Marwan Nusri, MPH |
Survei Akreditasi Tim UKM oleh dr. Anasrul S |
Survei Akreditasi Tim UKP oleh dr. Made S |
Sebagaimana yang dinyatakan oleh surveyor bahwa kedua puskesmas tersebut telah menampilkan perbedaan yang signifikan dari pelaksanaan survei sebelumnya. Semua ini berkat kerja keras dari kedua puskesmas dan berbagai pihak yang terlibat dalam persiapan tersebut.
Berikut ini video mars Puskesmas Lokotoy yang dinyanyikan saat pelaksanaan exit conference:
Mungkin ada di antara pembaca yang bertanya-tanya mengapa mereka tidak lulus pada pelaksanaan survei sebelumnya. Hal ini tentu bukan sesuatu yang tanpa alasan, namun yang perlu diketahui bahwa waktu persiapan saat itu yang cukup singkat sehingga mereka (puskesmas) tidak cukup waktu untuk mempersiapkan banyaknya dokumen sesuai dengan elemen penilaian yang ada.
Semoga kali ini kita berharap kedua puskesmas tersebut akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan sebanding dengan kerja keras yang telah mereka lakukan.