Hipertensi dalam kehamilan (Preeklamsia atau Pre-eclampsia) adalah terjadinya Hipertensi selama kehamilan. Penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Eklamsia adalah kondisi serius akibat preeklamsia pada ibu hamil, yang ditandai adanya kejang.
Tekanan darah diastolik merupakan indikator dalam penanganan hipertensi dalam kehamilan, oleh karena tekanan diastolik mengukur tahanan perifer dan tidak tergantung pada keadaan emosional pasien.
Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolik • 90 mmHg pada 2 pengukuran berjarak 1 jam atau lebih.
Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi dalam:
Hipertensi dalam kehamilan dan preeklampsia ringan sering ditemukan tanpa gejala, kecuali peningkatan tekanan darah. Prognosis menjadi lebih buruk dengan terdapatnya proteinuria. Edema tidak lagi menjadi suatu tanda yang sahih untuk preeklampsia.
Preeklampsia Berat didiagnosis pada kasus dengan salah satu gejala berikut:
Eklampsia ditandai oleh gejala preeklampsia berat dan kejang, yaitu:
Eklamsia adalah kondisi serius akibat preeklamsia pada ibu hamil, yang ditandai adanya kejang.
Tekanan darah diastolik merupakan indikator dalam penanganan hipertensi dalam kehamilan, oleh karena tekanan diastolik mengukur tahanan perifer dan tidak tergantung pada keadaan emosional pasien.
Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolik • 90 mmHg pada 2 pengukuran berjarak 1 jam atau lebih.
Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi dalam:
- Hipertensi karena kehamilan, jika hipertensi terjadi pertama kali sesudah kehamilan 20 minggu, selama persalinan dan/atau dalam 48 jam post partum
- Hipertensi kronik, jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan 20 minggu
Pengukuran Tekanan Darah pada Ibu Hamil |
Hipertensi Karena Kehamilan
Lebih sering terjadi pada primigravida. Keadaan patologis telah terjadi sejak implantasi, sehingga timbul iskemia plasenta yang kemudian diikuti dengan sindroma inflamasi.Risiko meningkat pada:
- Masa plasenta besar (gemelli, penyakit trofoblast)
Hidramnion
Diabetes melitus
Isoimunisasi rhesus
Faktor herediter
Autoimun: SLE
Hipertensi karena kehamilan:
- Hipertensi tanpa proteinuria atau edema.
- Preeklampsia ringan.
- Preeklampsia berat.
- Eklampsia.
Hipertensi dalam kehamilan dan preeklampsia ringan sering ditemukan tanpa gejala, kecuali peningkatan tekanan darah. Prognosis menjadi lebih buruk dengan terdapatnya proteinuria. Edema tidak lagi menjadi suatu tanda yang sahih untuk preeklampsia.
Preeklampsia Berat didiagnosis pada kasus dengan salah satu gejala berikut:
- Tekanan darah diastolik > 110 mmHg
- Proteinuria • 2+
- Oliguria < 400 ml per 24 jam
- Edema paru: nafas pendek, sianosis dan adanya ronkhi
- Nyeri daerah epigastrium atau kuadran atas kanan perut
- Gangguan penglihatan: skotoma atau penglihatan yang berkabut
- Nyeri kepala hebat yang tidak berkurang dengan pemberian analgetika biasa
- Hiperrefleksia
- Mata: spasme arteriolar, edema, ablasio retina
- Koagulasi: koagulasi intravaskuler disseminata, sindrom HELLP
- Pertumbuhan janin terhambat
- Otak: edema serebri
- Jantung: gagal jantung
Eklampsia ditandai oleh gejala preeklampsia berat dan kejang, yaitu:
- Kejang dapat terjadi dengan tidak tergantung pada beratnya hipertensi
- Kejang bersifat tonik-klonik, menyerupai kejang pada epilepsy grand mal
- Koma terjadi setelah kejang dan dapat berlangsung lama (beberapa jam)
Hipertensi Kronik
- Hipertensi kronik dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
- Superimposed preeclampsia adalah hipertensi kronik dan preeklampsia.