PDCA merupakan singkatan dari Plan, Do, Check dan Act yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan Rencanakan, Laksanakan, Cek dan Tindak lanjuti adalah adalah suatu proses pemecahan masalah dengan empat langkah kreatif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.
Siklus PDCA ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang bernama Dr. William Edwards Deming.
Selengkapnya mengenai PDCA adalah sebagai berikut:
Plan (rencanakan)
Sebelum melakukan suatu kegiatan, kita perlu merencanakannya dengan matang. Beberapa hal yang perlu direncanakan adalah meliputi: apa yang akan dilaksanakan, siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, dimana dilaksanakan, mengapa dilaksanakan, bagaimana proses pelaksanaannya serta berapa besar anggaran yang dibutuhkan dalam menyediakan sumber daya.
Hal ini akan memberikan kita arah dalam pelaksanaan kegiatan serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Do (laksanakan)
Setelah tahapan perencanaan kegiatan selesai, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan. Semaksimal mungkin kegiatan dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Check (cek atau memeriksa)
Tahapan selanjutnya adalah melakukan evaluasi atau memeriksa hal-hal yang mungkin masih bermasalah, baik dari segi input, proses maupun output kegiatan.
Evaluasi Input dapat berupa ketersediaan sumber daya. Apakah sumber daya yang digunakan sudah sesuai dan memenuhi kebutuhan atau belum.
Evaluasi proses dapat berupa pemeriksaan pelaksanaan kegiatan, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan atau belum. Apakah proses yang digunakan benar-benar sesuai dengan permasalahan yang akan diselesaikan atau tidak.
Evaluasi output yaitu memeriksa apakah masalah sudah dapat terselesaikan atau belum. Atau bahkan mungkin dapat menimbulkan masalah baru yang butuh penanganan lebih lanjut.
Act (Tindak lanjuti)
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan apakah permasalahan masih ada atau sudah terselesaikan. Jika belum atau menimbulkan masalah baru, maka kita perlu melakukan tindak lanjut dari masalah yang ada.
Sebelum melakukan tindak lanjut, tentunya kita akan kembali merencanakannya seperti pada langkah pertama yaitu Plan.
Sampai tahap ini, kita sudah melakukan satu siklus PDCA, dan ini tidak akan berhenti hingga permasalahan benar-benar terselesaikan.
Puskesmas sebagai sarana pemerintah yang berbasis pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai pengguna pelayanan, tentunya kita berharap dapat memberikan pelayanan yang maksimal serta meyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.
Tanpa metode yang baik, maka sangat susah untuk memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan. Oleh karena itu, metode PDCA ini merupakan metode yang sangat tepat dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Merujuk dari pelaksanaan akreditasi puskesmas yang saat ini sedang hangat-hangatnya dipersiapkan, kita dapat melihat elemen penilaian yang mensyaratkan adanya penyelesaian masalah atau pelaksanaan program yang menggunakan siklus tersebut.
Dengan demikian, maka sangat dianjurkan bagi para petugas di puskesmas untuk memahami konsep PDCA tersebut. Jika tidak, maka untuk mendapatkan status puskesmas yang terakreditasi paripurna sangat tidak mungkin.
Salah satu contoh dalam elemen penilaian yang mengharuskan penggunaan siklus PDCA adalah pada kriteria 1.1.3 : Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi secara inovatif.
Pada elemen penilaian tersebut mengisyaratkan bahwa dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan perlu memanfaatkan segala peluang yang ada.
Contohnya, puskesmas A merupakan puskesmas dengan wilayah yang memiliki akses internet yang baik serta masyarakatnya adalah masyarakat moderen yang sudah terbiasa menggunakan media online. Disatu sisi, pegawai Puskesmas A memiliki ketrampilan untuk pengelolaan media online. Dilihat dari kebutuhan penyebaran informasi pelayanan, salah satu media sosialisasi yang tepat adalah penggunaan website puskesmas.
Melihat kondisi tersebut, maka puskesmas A berencana melakukan inovasi dengan membuat website puskesmas sebagai salah satu media informasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Menggunakan siklus PDCA, puskesmas A merencanakan segala kebutuhan dan metode pembuatan website puskesmas serta informasi apa saja yang perlu ditampilkan pada website tersebut. Tahapan ini merupakan tahapan merencanakan (Plan).
Setelah semua perencanaan rampung, maka dibuatlah sebuah website puskesmas yang memuat segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tahapan ini merupakan tahapan pelaksanaan (Do).
Selang beberapa waktu atau dalam periode waktu tertentu, maka perlu dilakukan pemeriksaan atau evaluasi terhadap jangkauan informasi yang disediakan dalam website tersebut. Dapat dilihat dari jumlah statistik kunjungan, tanggapan pengunjung, dan sejauh mana masyarakat mengakses informasi yang telah kita sediakan.
Kemungkinan yang kita dapatkan dari proses ini adalah masih kecilnya jumlah pengunjung, adanya tanggapan negatif dari para pengunjung serta masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang keberadaan website puskesmas tersebut. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, kemungkinan yang belum dilakukan adalah kita belum melakukan optimasi website agar maksimal di serch engine website dan belum mensosialisasikan keberadaan website puskesmas. Dalam tahapan ini kita telah melakukan proses evaluasi atau memeriksa efektifitas pelaksanaan penggunaan website tersebut (Check).
Dari permasalahan-permasalahan yang ada, maka kita tentunya perlu menyelesaikannya dengan membuat rencana tindak lanjut yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan optimasi website agar mudah ditemukan di search engine. Sebelum melakukan kedua solusi tersebut, tentunya kita perlu merencanakannya kembali agar dapat lebih maksimal. Sampai pada tahapan ini, kita telah memasuki tahapan tindak lanjut (Act) dan kembali lagi pada tahapan perencanaan (Plan). Sampai disini maka kita telah melaksanakan satu siklus PDCA.
Demikianlah informasi yang dapat kami berikan, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Khususnya bagi teman-teman yang berada di Puskesmas demi meningkatkan pelayanan berkualitas dan berkesinambungan.
Silakan bagikan tulisan ini melalui tombol BAGIKAN yang telah kami sediakan, siapa tahu ada teman lain yang membutuhkan.
Siklus PDCA ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang bernama Dr. William Edwards Deming.
Selengkapnya mengenai PDCA adalah sebagai berikut:
Plan (rencanakan)
Sebelum melakukan suatu kegiatan, kita perlu merencanakannya dengan matang. Beberapa hal yang perlu direncanakan adalah meliputi: apa yang akan dilaksanakan, siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, dimana dilaksanakan, mengapa dilaksanakan, bagaimana proses pelaksanaannya serta berapa besar anggaran yang dibutuhkan dalam menyediakan sumber daya.
Hal ini akan memberikan kita arah dalam pelaksanaan kegiatan serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Do (laksanakan)
Setelah tahapan perencanaan kegiatan selesai, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan. Semaksimal mungkin kegiatan dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Check (cek atau memeriksa)
Tahapan selanjutnya adalah melakukan evaluasi atau memeriksa hal-hal yang mungkin masih bermasalah, baik dari segi input, proses maupun output kegiatan.
Evaluasi Input dapat berupa ketersediaan sumber daya. Apakah sumber daya yang digunakan sudah sesuai dan memenuhi kebutuhan atau belum.
Evaluasi proses dapat berupa pemeriksaan pelaksanaan kegiatan, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan atau belum. Apakah proses yang digunakan benar-benar sesuai dengan permasalahan yang akan diselesaikan atau tidak.
Evaluasi output yaitu memeriksa apakah masalah sudah dapat terselesaikan atau belum. Atau bahkan mungkin dapat menimbulkan masalah baru yang butuh penanganan lebih lanjut.
Act (Tindak lanjuti)
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan apakah permasalahan masih ada atau sudah terselesaikan. Jika belum atau menimbulkan masalah baru, maka kita perlu melakukan tindak lanjut dari masalah yang ada.
Sebelum melakukan tindak lanjut, tentunya kita akan kembali merencanakannya seperti pada langkah pertama yaitu Plan.
Sampai tahap ini, kita sudah melakukan satu siklus PDCA, dan ini tidak akan berhenti hingga permasalahan benar-benar terselesaikan.
PDCA |
PDCA di Puskesmas serta Contohnya dalam Akreditasi Puskesmas
Puskesmas sebagai sarana pemerintah yang berbasis pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai pengguna pelayanan, tentunya kita berharap dapat memberikan pelayanan yang maksimal serta meyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.
Tanpa metode yang baik, maka sangat susah untuk memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan. Oleh karena itu, metode PDCA ini merupakan metode yang sangat tepat dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Merujuk dari pelaksanaan akreditasi puskesmas yang saat ini sedang hangat-hangatnya dipersiapkan, kita dapat melihat elemen penilaian yang mensyaratkan adanya penyelesaian masalah atau pelaksanaan program yang menggunakan siklus tersebut.
Dengan demikian, maka sangat dianjurkan bagi para petugas di puskesmas untuk memahami konsep PDCA tersebut. Jika tidak, maka untuk mendapatkan status puskesmas yang terakreditasi paripurna sangat tidak mungkin.
Salah satu contoh dalam elemen penilaian yang mengharuskan penggunaan siklus PDCA adalah pada kriteria 1.1.3 : Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi secara inovatif.
Pada elemen penilaian tersebut mengisyaratkan bahwa dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan perlu memanfaatkan segala peluang yang ada.
Contohnya, puskesmas A merupakan puskesmas dengan wilayah yang memiliki akses internet yang baik serta masyarakatnya adalah masyarakat moderen yang sudah terbiasa menggunakan media online. Disatu sisi, pegawai Puskesmas A memiliki ketrampilan untuk pengelolaan media online. Dilihat dari kebutuhan penyebaran informasi pelayanan, salah satu media sosialisasi yang tepat adalah penggunaan website puskesmas.
Melihat kondisi tersebut, maka puskesmas A berencana melakukan inovasi dengan membuat website puskesmas sebagai salah satu media informasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Menggunakan siklus PDCA, puskesmas A merencanakan segala kebutuhan dan metode pembuatan website puskesmas serta informasi apa saja yang perlu ditampilkan pada website tersebut. Tahapan ini merupakan tahapan merencanakan (Plan).
Setelah semua perencanaan rampung, maka dibuatlah sebuah website puskesmas yang memuat segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tahapan ini merupakan tahapan pelaksanaan (Do).
Selang beberapa waktu atau dalam periode waktu tertentu, maka perlu dilakukan pemeriksaan atau evaluasi terhadap jangkauan informasi yang disediakan dalam website tersebut. Dapat dilihat dari jumlah statistik kunjungan, tanggapan pengunjung, dan sejauh mana masyarakat mengakses informasi yang telah kita sediakan.
Kemungkinan yang kita dapatkan dari proses ini adalah masih kecilnya jumlah pengunjung, adanya tanggapan negatif dari para pengunjung serta masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang keberadaan website puskesmas tersebut. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, kemungkinan yang belum dilakukan adalah kita belum melakukan optimasi website agar maksimal di serch engine website dan belum mensosialisasikan keberadaan website puskesmas. Dalam tahapan ini kita telah melakukan proses evaluasi atau memeriksa efektifitas pelaksanaan penggunaan website tersebut (Check).
Dari permasalahan-permasalahan yang ada, maka kita tentunya perlu menyelesaikannya dengan membuat rencana tindak lanjut yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan optimasi website agar mudah ditemukan di search engine. Sebelum melakukan kedua solusi tersebut, tentunya kita perlu merencanakannya kembali agar dapat lebih maksimal. Sampai pada tahapan ini, kita telah memasuki tahapan tindak lanjut (Act) dan kembali lagi pada tahapan perencanaan (Plan). Sampai disini maka kita telah melaksanakan satu siklus PDCA.
Demikianlah informasi yang dapat kami berikan, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Khususnya bagi teman-teman yang berada di Puskesmas demi meningkatkan pelayanan berkualitas dan berkesinambungan.
Silakan bagikan tulisan ini melalui tombol BAGIKAN yang telah kami sediakan, siapa tahu ada teman lain yang membutuhkan.
thankas
BalasHapusSangat bermanfaat, terimakasih 🙏
BalasHapus