Varisela merupakan infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-borne) dan kontak langsung.
Penderita mengalami keluhan berupa demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Biasanya disertai rasa gatal.
Faktor Risiko penyakit ini:
Tanda Patognomonis varisela yaitu erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (teardrops). Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk varisela. Penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas.
Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak.
Komplikasi berupa pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk menyebabkan infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan sindrom varisela kongenital.
Varisella merupakan penyakit yang self-limiting pada anak yang imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu, pasien sebaiknya menjaga kebersihan tubuh. Penderita sebaiknya dikarantina untuk mencegah penularan.
Jika terdapat tanda-tanda sebagaimana yang kami sebutkan diatas, segera bawa penderita ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Demikian informasi yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Penderita mengalami keluhan berupa demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Biasanya disertai rasa gatal.
Faktor Risiko penyakit ini:
- Anak-anak.
- Riwayat kontak dengan penderita varisela.
- Keadaan imunodefisiensi.
Tanda Patognomonis varisela yaitu erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (teardrops). Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk varisela. Penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas.
Varisela |
Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak.
Komplikasi berupa pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk menyebabkan infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan sindrom varisela kongenital.
Varisella merupakan penyakit yang self-limiting pada anak yang imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu, pasien sebaiknya menjaga kebersihan tubuh. Penderita sebaiknya dikarantina untuk mencegah penularan.
Jika terdapat tanda-tanda sebagaimana yang kami sebutkan diatas, segera bawa penderita ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Demikian informasi yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.