Resiko tinggi atau resti pada ibu hamil adalah sesuatu yang meningkatkan bahaya terhadap kesehatan ibu hamil dan janin sejak kehamilan hingga persalinan dan nifas.
Mengenali faktor resiko pada ibu hamil merupakan upaya positif dalam rangka meminimalkan bahaya yang timbul selama kehamilan, persalinan dan nifas.
Ketika kita mengetahui apakah seorang ibu hamil memiliki risiko tinggi maka sedini mungkin kita akan mempersiapkan segala sesuatu untuk mengatasinya. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan maka pertolongan telah siap atau langkah-langkah awal untuk mengatasi kemungkinan terburuk telah dipersiapkan.
Sebagian besar kematian ibu hamil dan bayi memiliki faktor resiko yang tak ditangani sedini mungkin. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya kita mengenal apa saja yang menjadi faktor resiko tinggi atau resti pada ibu hamil.
Pemeriksaan Ibu Hamil Resiko Tinggi (Resti) |
12 Risiko Tinggi (Resti) pada Ibu Hamil
Adapun faktor risiko tinggi pada ibu hamil yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:
Usia ibu kurang dari 17 tahun.
Biasanya untuk mencegah faktor resiko ini, pasangan menunda kehamilan hingga berusia 17 tahun. Kalaupun telah terjadi kehamilan pada usia kurang dari 17 tahun maka sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan.
Ibu sudah mempunyai anak lebih dari 5.
Persalinan yang sering juga menjadi faktor resiko pada ibu hamil. Tipe ini biasanya terjadi pada pasangan yang hanya memiliki anak perempuan atau laki-laki saja sehingga mereka cenderung mencari lagi. Ada juga karena anak meninggal sehingga terpaksa harus ada anak lagi.
Jarak anak terakhir kurang dari 2 tahun dengan kehamilan yang sekarang.
Ketika melahirkan dan menyusui, fisik seorang ibu banyak terkuras sehingga dia membutuhkan waktu untuk pemulihan.
Ibu pernah mengalami pendarahan berat saat melahirkan anak yang terakhir.
Riwayat persalinan dengan kondisi tersebut menandakan bahwa ketika persalinan tersebut ada hal buruk yang terjadi pada sang ibu. Untuk menghindari hal tersebut terulang lagi dan akan semakin parah maka sebaiknya dilakukan persiapan awal dalam menghadapi persalinan berikutnya.
Anak terakhir lahir mati segera setelah lahir
Kondisi ini juga mirip dengan poin di atas. Kewaspadaan dan persiapan harus tetap dipersiapkan, terutama akses terhadap sarana kesehatan dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang ada.
Anak terakhir lahir sangat kecil (Kurang dari 2,5 kg)
Kondisi tersebut hampir sama dengan poin diatas. Sebaiknya selama kehamilan harus menjaga status gizi sang ibu. Memeriksakan diri dan konsultasi dengan tenaga kesehatan.Ibu pernah melahirkan anak kembar
Persalinan dengan anak kembar merupakan proses yang tidak lazim dan membutuhkan penanganan khusus. Di satu sisi, persalinan kembar merupakan bersifat genetik sehingga persalinan bisa saja pada persalinan berikutnya akan kembar. Walaupun tidak, proses persalinan sebelumnya telah banyak menguras fisik dan kesehatan sang ibu.
Proses kelahiran anak terakhir sulit
Belajar dari pengalaman merupakan hal terbaik. Jika sebelumnya pernah mengalami proses persalinan yang sulit maka sebaiknya melakukan persiapan lebih lagi untuk menghadapi persalinan berikutnya. Proses persalinan yang sulit sebelumnya menunjukan adanya masalah yang menyebabkan hingga hal tersebut terjadi. Bisa saja akan terjadi lagi pada persalinan berikutnya.
Tinggi ibu kurang dari 145 cm
Walaupun persalinan adalah proses alamiah, namun perlu diketahui bahwa fisik ibu turut mempengaruhi persalinan tersebut termasuk dalam hal ini adalah tinggi badan.
Berat badan ibu kurang dari 45 kg atau lebih dari 80 kg
Sama halnya dengan poin diatas, berat badan juga mempengaruhi proses persalinan. Berat badan menunjukan status gizi seseorang termasuk ibu hamil. Oleh karena itu, ketika kehamilan di upayakan agar menjaga gizi seimbang demi persalinan yang sehat pula.
Badan ibu tampak pucat dan lemah
Kondisi fisik ini menunjukkan bahwa sang ibu bermasalah kesehatan. Banyak hal yang dapat menyebabkan hal tersebut. Jika berada pada kondisi ini, sebaiknya konsultasi dengan bidan/dokter terdekat. Konsumsi makanan sehat dan bergizi juga harus dilakukan.
Ibu menderita penyakit berat
Ketika menjalani proses persalinan dibutuhkan fisik yang maksimal. Tapi jika seorang ibu menderita penyakit maka dapat menghambat proses persalinan. Adapun contoh beberapa penyakit tersebut seperti: TBC, jantung, malaria, kencing manis, ginjal, atau pernah mengalami operasi pada perut.
Demikianlah 12 resiko tinggi (resti) pada ibu hamil yang harus diketahui, semoga dapat bermanfaat. Bagikan informasi ini melalui media sosial pada tombol bagikan yang telah kami sediakan. Untuk mendapatkan update informasi gratis setiap kali kami membagikan artikel, silakan berlangganan melalui kolom berlangganan yang ada dibawah.
Demikianlah 12 resiko tinggi (resti) pada ibu hamil yang harus diketahui, semoga dapat bermanfaat. Bagikan informasi ini melalui media sosial pada tombol bagikan yang telah kami sediakan. Untuk mendapatkan update informasi gratis setiap kali kami membagikan artikel, silakan berlangganan melalui kolom berlangganan yang ada dibawah.