Definisi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai secepatnya segera setelah lahir.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal satu jam atau proses menyusu pertama selesai (apabila menyusu pertama terjadi lebih dari satu jam).
Keuntungan kontak kulit ibu dan bayi pada Inisiasi Menyusu Dini (IMD):
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Menurunkan Risiko Kematian Bayi Sampai 22%.
Hasil penelitian Edmond KM (2006) menunjukkan risiko kematian bayi dapat diturunkan 22% apabila diberikan kesempatan IMD segera setelah lahir. Jika IMD dilakukan pada hari pertama kehidupan risiko kematian turun menjadi 16%. Sehingga setelah kondisi bayi dan ibu stabil paska resusitasi, IMD tetap wajib dikerjakan.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Menghangatkan Bayi.
Pada waktu Inisiasi Menyusu Dini (IMD), tubuh bayi menempel pada dada ibu. Suhu dada ibu yang baru beralin dapat menyesuaikan dengan suhu tubuh bayi. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu otomatis naik dua derajat untuk menghangatkan bayi sehingga dapat mencegah risiko hipotermia. Jika bayi kepanasan, suhu dada ibu otomatis turun satu derajat untuk mendinginkan bayi.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Menenangkan dan Merelaksasi Ibu dan Bayi
- Meningkatkan ambang nyeri ibu;
- Memperkuat kontraksi rahim sehingga mempercepat pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan setelah melahirkan;
- Mempercepat pengeluaran kolostrum;
- Membuat perasaan ibu lebih bahagia;
- Memperkuat ikatan ibu dengan bayinya;
Sedangkan bagi bayi kontak kulit merangsang pelepasan oksitosin yang bermanfaat untuk:
- Mengatur denyut jantung dan pernafasan bayi lebih stabil;
- Mempermudah bayi memiliki ketrampilan menyusu sehingga lebih berhasil mencapai ASI eksklusif dan lebih lama disusui.
Inisiasi Menyusu Dini (ID) Memberikan Perlindungan Alamiah Bagi Bayi
Ketika bayi merayap di dada ibu, bayi menjilat-jilat kulit ibu dan menelan bakteri non patogen dari kulit ibu. Bakteri baik ini akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi sehingga bayi menjadi lebih kebal dari bakteri patogen.
Dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), bayi lebih cepat mendapat kolostrum yang penting untuk kelangsungan hidupnya. Kolostrum kaya akan zat kekebalan tubuh terhadap infeksi. Kolostrum juga mengandung faktor pertumbuhan yang membantu mematangkan lapisan pelindung dinding usus bayi dan melindungi bayi dari risiko alergi.
Bagaimana Proses Inisiasi Menyusui Dini?
- Petugas kesehatan terlebih dahulu menjelaskan terlebih dahulu kepada ibu dan suami/keluarga saat ANC dan sebelum proses persalinan tentang apa yang harus dilakukan dan diperhatikan selama proses IMD berlangsung;
- Suami/keluarga harus mendampingi ibu sampai proses IMD selesai, tidak hanya saat persalinan saja. Suami/keluarga dapat membantu mengawasi kondisi bayi seperti pernafasan, warna kulit dan perlu mewaspadai risiko komplikasi kematian mendadak yang tidak terduga akibat hidung dan mulut bayi tertutup kulit ibu yang tidak segera dibebaskan (dengan cara memiringkan kepala bayi tanpa memindahkan bayi dari dada ibu);
- Kehadiran suami/keluarga selama proses IMD, dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu dan membantu memastikan keselamatan bayi. Bersama ibu, perhatikan bayi merayap di dada ibu, biarkan bayi menjilat kulit ibu dan kenali tanda-tanda bayi siap menyusu yaitu bayi mengisap tangannya, membuka mulut mencari puting, dan keluar air liurnya.
- Segera setelah bayi lahir, menangis, bernafas teratur dan dipotong tali pusatnya, maka:
- Secepatnya keringkan seluruh tubuh bayi dengan handuk lembut, kecuali kedua tangannya, karena tangan yang basah oleh cairan ketuban, baunya sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini yang akan membimbing bayi merayap untuk menemukan payudara dan puting susu ibu. Jangan hilangkan lemak putih (vernix) di tubuh bayi karena vernix mencegah panas tubuh bayi keluar dan juga berfungsi sebagai pelindung bayi agar tetap hangat. Tengkurap bayi tanpa pakaian/bedong di dada ibu, kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimuti bayi, bila perlu tutupi kepalanya.
- Posisi ibu telentang dengan letak kepala lebih tinggi agar dapat mencaja kontak mata dengan bayinya.
- Posisi bayi tengkurap di dada ibunya, letak kepala bayi setinggi garis antara puting ibu. Biarkan bayi merayap mencari sendiri puting susu ibu. Ibu dapat membantu bayi dengan sentuhan lembut tapi jangan memaksa bayi menuju puting susu.
- Biarkan bayi menendang-nendang perut ibu. Tendangan lembut ini akan menekan perut ibu dan membantu kontraksi rahim. Kontraksi rahim berperan penting untuk mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan paska persalinan.
- Biarkan tangan bayi meremas puting ibu. Remasan tangan bayi, hentakan kepala bayi di dada ibu, dan perilaku bayi menoleh ke kiri dan kekanan sambil menggesek payudara ibu dapat merangsang pengeluaran ASI lebih cepat dan kontraksi rahim.
- Ketika bayi di dekat puting susu ibu, bayi akan mengeluarkan air liur, menjilat puting dan membuka mulut secara lebar. Biarkan bayi mengulum puting ibu dan mengisapnya. Isapan bayi pada puting ibu akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang akan membantu kontraksi rahim, pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan paska persalinan.
- Biarkan bayi tengkurap menempel pada dada ibu sampai bayi selesai menyusu pertama dan melepas puting ibu.
- Mengganggu proses kontak kulit sebelum bayi selesai menyusu untuk pertama kali atau mencoba mengarahkan bayi menyusu dapat menimbulkan masalah pada proses IMD dan menyusu berikutnya.
- Saat menyusu untuk pertama kalinya, bayi memperoleh kolostrum yang kaya akan protein dan zat kekebalan tubuh yang sangat berguna untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
- Proses IMD minimal satu jam dan berlangsung segera setelah bayi lahir. Bila belum menemukan puting setelah satu jam, dapat dibantu dengan cara mendekatkan bayi ke puting tanpa berusaha memasukkan mulut bayi.
- Proses IMD ini sebaiknya harus tetap berlangsung walaupun terjadi pemindahan ibu dari kamar bersalin atau kamar operasi.
- Selesai proses IMD, lanjutkan dengan prosedur perawatan bayi baru lahir sesuai standar. Lakukan RAWAT GABUNG bayi dan ibu, bayii harus berada dalam jangkauan ibu sepanjang hari 24 jam, agar setiap saat bayi dapat menyusu pada ibunya. Dengan sering menyusu, ASI akan keluar lebih cepat dan bayak, proses menyusui lebih mudah.
- Proses IMD ini hanya dilakukan pada ibu dan bayi dengan kondisi stabil. Kondisi bayi yang tidak stabil misalnya bayi dengan gangguan nafas (sesak), gangguan sirkulasi (syok), sedangkan kondisi ibu yang tidak stabil adalah kjang, perdarahan paska persalinan, gangguan kesadaran, syok, dan sesak.
Kenali Sembilan Tahap Perilaku Selama IMD
Bila diamati, semua bayi mengikuti pola yang sama untuk melakukan IMD. Sembilan tahapan perilaku bayi saat IMD adalah:
- Bayi menangis tanda paru mulai berfungsi;
- Kemudian bayi akan memasuki tahap relaksasi;
- Selanjutnya pada menit ke-1 s/d 5, bayi mulai bangun;
- Di menit ke -4 s/d 12, bayi mulai bergerak, gerakan awalnya sedikit, mungkin pada lengan, bahu dan kepala;
- Beberapa kali bayi mungkin ingin beristirahat sebelum memulai gerakan berikutnya;
- Setelah istirahat, bayi akan mulai bergerak merangkak ke arah payudara. Saat telah menemukan payudara, bayi cenderung beristirahat untuk sementara waktu. Seringkali hal ini dapat keliru sebagai bayi tidak lapar atau ingin makan;
- Setelah istirahat, di menit ke-29 s/d 62 bayi akan mulai membiasakan diri dengan payudara, mungkin dengan mengendus, mencium dan menjilati sebelum akhirnya menempel untuk menyusu. Proses pembiasaan ini dapat memakan waktu 20 menit atau lebih;
- Sekitar menit ke-49 s/d 90 untuk pertama kali bayi menyusu di payudara selama beberapa waktu;
- Kemudian ia akan tidur hingga 1½ s/d 2 jam.
Manfaat Inisiasi Menyusui Dini
Bagi Bayi
- Dada ibu berfungsi sebagai termoregulator yang dapat mencegah risiko hipotermia dan menghangatkan bayi;
- Isapan bayi pada puting ibu sewaktu IMD merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang membantu ibu lebih tenang, rileks, mencintai dan bahagia. Ibu dan bayi akan menjadi lebih tenang sehingga pernafasan dan detak jantung bayi akan menjadi lebih stabil dan membuat bayi tidak rewel.
- Saat bayi menjilat-jilat kulit ibu, bakteri non patogen di kulit ibu akan ikut tertelan. Bakteri baik ini akan berkembang biak di dalam kulit dan usus bayi yang selanjutnya akan membangun kekebalan bayi terhadap penyakit.
- Kontak kulit bayi dengan kulit ibu akan meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Kontak kulit dalam 1-2 jam pertama ini sangat penting, karena setelah itu bayi tidur.
- Kolostrum, ASI yang pertama keluar sewaktu IMD mengandung protein dan imunoglobulin yang akan membantu tubuh bayi membentuk daya tahan terhadap infeksi sekaligus penting untuk pertumbuhan usus di mana kolostrum akan membantu lapisan yang melindungi dan mematangkan dinding usus bayi.
- Bayi yang mendapat ASI melalui IMD sejak awal kelahirannya dapat mengurangi risiko alergi;
- Dengan IMD, produksi ASI menjadi lancar dan bayak dan memudahkan bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan dan tetap menyusu sampai berusia 2 tahun.
Bagi Ibu
- Proses IMD akan membantu kontraksi rahim, pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan paska persalinan;
- Proses IMD merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang juga disebut sebagai cuddle hormon/love hormon. Hormon oksitosin membuat ibu merasa tenang, rileks, mencintai bayi dan bahagia. Oksitosin juga menyebabkan refleks pengeluaran ASI dan kontraksi rahim yang mengurangi perdarahan pasca persalinan.
Bagi Keluarga
Ayah bayi akan berbahagia bersama ibu menyambut kelahiran bayi. Ayah berkesempatan membisikan Asma Allah melalui adzan ditelinga bayi atau membisikkan doa-doa yang baik. Ayah dan ibu berkesempatan melihat proses IMD. Ini merupakan pengalaman batin yang sangat indah bagi ayah, ibu dan bayi.