Bagi tenaga kesehatan tidak asing lagi dengan kata epidemiologi. Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan informasi terkait hal tersebut. Dan perlu diketahui sebelumnya bahwa pembahasan tentang epidemiologi ini terdiri dari beberapa bagian yang terdapat pada beberapa halaman blog ini. Oleh karena itu, untuk tulisan ini merupakan pendahuluan dari pembahasan tentang epidemiologi.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Definisi Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani : EPI (Pada, Tentang), DEMOS (masyarakat/rakyat), dan LOGOS (ilmu pengetahuan). Maka epidemiologi dapat diartikan suatu studi tentang kejadian di masyarakat. Epidemiologi tidak terbatas hanya mempelajari tentang epidemi (wabah). Beberapa pengertian epidemiologi menurut pendapat para ahli :
- Epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah kesehatan (Gordis, 2000).
- LAST (1988) : Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapannya untuk mengendalikan masalah‐masalah kesehatan.
- Epidemiologi merupakan studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk pengendalian masalah kesehatan (CDC, 2002).
Yang utama dalam epidemiologi adalah distribusi penyakit dan determinan penyakit. Distribusi penyakit dapat dideskripsikan menurut orang (usia, jenis kelamin, ras), tempat (penyebaran geografis), dan waktu, sedangkan pengkajian determinan penyakit mencangkup penjelasan pola distribusi penyakit tersebut menurut faktor-faktor penyebabnya. Menurut sejarah perkembangan, epidemiologi dibedakan atas :
- Epidemiologi klasik : terutama mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik.
- Epidemiologi modern : merupakan sekumpulan konsep yang digunakan dalam studi epidemiologi yang terutama bersifat analitik, selain untuk penyakit menular wabah dapat diterapkan juga untuk penyaki8t menular bukan wabah, penyakit tidak menular, serta masalah-masalah kesehatan lainnya.
Menurut bidang penerapannya, epidemiologi modern dibagi atas:
- Epidemiologi lapangan;
- Epidemiologi komunitas;
- Epidemiologi klinik.
Menurut metode investigasi yang digunakan, epidemiologi dibedakan atas:
- Epidemiologi deskriptif : mempelajari peristiwa dan distribusi penyakit;
- Epidemiologi analitik : mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi distribusi penyakit (determinannya).
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kajian epidemiologi mencangkup :
- Penyakit menular wabah;
- Penyakit menular bukan wabah;
- Penyakit tidak menular;
- Masalah kesehatan lainnya, yang meliputi:
- program KB
- program perbaikan lingkungan pemukiman
- program pengadaan sarana pelayanan Kesehatan
Secara praktis ruang lingkup epidemiologi lapangan dan komunitas dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu studi mengenai fenomena dan studi mengenai penduduk. Sedangkan ruang lingkup epidemiologi klinik mempelajari peristiwa klinik serta kaitannya dengan riwayat alamiah penyakit. Keunikan epidemiologi jika dibandingkan dengan cabang ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan lain ialah :
- Epidemiologi tidak mempelajari individu, melainkan kelompok orang;
- Epidemiologi membandingkan satu kelompok dengan kelompok lainnya dalam masyarakat;
- Epidemiologi mempelajari apakah kelompok dengan kondisi tertentu lebih sering memiliki suatu karakteristik tertentu daripada kelompok tanpa kondisi tersebut. Kelompok yang lebih sering memiliki karakteristik tertentu tersebut dinamakan kelompok risiko tinggi (high risk group).
Dalam urutan penyakit, yaitu urutan peristiwa yang terjadi pada manusia sejak saat pajanan (exposure) terhadap agen etiologi sampai dengan kematian, hanya sebagian kecil yang umumnya disadari oleh pengamat kesehatan, yaitu apabila kasus telah berkembang penuh. Walaupun demikian dalam epidemiologi diupayakan untuk sedapat mungkin mempelajari seluruh rentang spekrum penyakit.
Tujuan studi epidemiologi adalah :
- Mendiagnosis masalah kesehatan masyarakat;
- Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit;
- Menilai dan merencanakan pelayanan kesehatan.
Ketiga tujuan tersebut dicapai dengan melakukan surveilans epidemiologi dan penelitian epidemiologi. Surveilans epidemiologi meliputi kegiatan-kegiatan :
- Pengumpulan data secara sestematis dan kontinu;
- Pengolahan, analisis, dan interpretasi data sehingga menghasilkan informasi.
- Penyebarluasan informasi tersebut kepada instansi yang berkepentingan;
- Penggunaan informasi tersebut untuk pemantauan, penelitian dan perencanaan program kesehatan.
Penelitian epidemiologi mencangkup kegiatan yang sama dengan surveilans epidemiologi, tetapi pengumpulan data tidak dilakukan secara kontinu. Penelitian epidemiologi terutama bersifat observasional (pada epidemiologi lapangan), yang mempelajari hubungan antara pajanan dengan terjadinya penyakit (disiease).
Untuk menyederhanakan penilaian, dalam kebanyakan studi digunakan pengukuran pajanan dan penyakit yang berskala dikotomi (ada vs tidak ada pajanan, ada vs tidak ada Penyakit.
Pajanan dapat berasal dari luar diri subjek yang dipelajari (kebisingan lingkungan, zat toksik dalam makanan, dan sebagainya), perilaku subjek (penggunaan sabuk pengaman saat berkendara, perokok, dan sebagainya), maupun faktor internal pada subjek (usia, jenis kelamin dan sebagainya).
Faktor risiko adalah pajanan yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit, sedangkan faktor preventif adalah pajanan yang menurunkan risiko terjadinya penyakit. Misalnya : kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan kejadian diare, kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan merupakan pajanan sedangkan penyakit adalah kejadian diare.
Mitra Kesehatan Masyarakat, Selanjutnya kita masuk pada pembahasan berikutnya yaitu pada: