BAB III : EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
A. Definisi
Epidemiologi deskriptif adalah cabang epidemiologi yang mempelajari tentang kejadian dan distribusi penyakit. Umumnya distribusi penyakit dikelompokkan menurut faktor orang, tempat dan waktu.
- Epidemiologi: Ilmu yang mempelajari frekuensi dan distribusi penyakit serta determinan-determinan dari penyakit tersebut.
- Penelitian yang berkaitan dengan distribusi dan frekuensi penyakit; dilakukan dengan rancangan/desain studi deskriptif.
- Penelitian yang meneliti masalah determinan dari penyakit; dilakukan dengan rancangan/desain studi analitik.
B. Karakteristik Orang
Karakteristik orang dapat berupa usia dan jenis kelamin.
1. Usia
Usia merupakan variabel yang selalu harus diperhitungkan dalam studi epidemiologi. Perbedaan angka penyakit yang ada antara kelompok dalam populasi belum dapat diinterpretasikan sebelum memperhitungkan relevansi kemungkinan adanya perbedaan usia antara kelompok tersebut.
Dengan menghitung jumlah kasus penyakit yang ada pada suatu kelompok usia tertentu, lalu membaginya jumlah anggota populasi pada kelompok usia yang sama akan diperoleh persentase penyakit khas usia (age specific) untuk kelompok usia tersebut.
2. Jenis Kelamin
Seperti halnya usia, jenis kelamin pun juga merupakan variabel yang selalu harus diperhitungkan dalam studi epidemiologi. Dalam kombinasi dengan faktor usia, harus diingat bahwa distribusi anggota populasi pria dan wanita di berbagai kelompok usia dan populasi tidak selalu sama.
C. Karakteristik Tempat
Frekuensi penyakit di berbagai wilayah di dunia menunjukkan variansi yang besar dalam distribusi geografinya. Walaupun begitu pembandingan tingkat morbiditas dan mortalitas dengan menggunakan data laporan rutin untuk berbagai wilayah di dunia masih mengalami kendala. Kendala yang dialami antara lain oleh adanya perbedaan dalam standar pelayanan kesehatan, diagnosis, dan pelaporan penyakit atau kematian yang digunakan.
Data penyebab kematian dan laporan penyakit menular di berbagai negara dikumpulkan dan diterbitkan secara teratur oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), walaupun demikian kelengkapan dan validitas data yang diterbitkan ini sangat tergantung dari kelengkapan dan validitas data yang disampaikan oleh masing-masing negara pelapor.
Beberapa penyakit mungkin didapatkan dalam frekuensi yang jauh lebih tinggi hanya untuk wilayah tertentu, bahkan ada penyakit yang hanya didapatkan di suatu wilayah tertentu.
Di Indonesia misalnya, malaria, skistosomiasis, dan filariasis merupakan penyakit-penyakit yang terutama ataupun hanya didapatkan di beberapa wilayah tertentu.
Dikotomi wilayah perkotaan dan pedesaan juga merupakan variabel yang sering harus diperhitungkan dalam studi epidemiologi, karena pengaruh lingkungan dengan karakteristik yang sangat berbeda antara perkotaan dan pedesaan.
D. Karakteristik Waktu
Data runtun waktu (time series) dapat menunjukkan adanya kecenderungan tertentu (peningkatan atau penurunan tingkat morbiditas atau mortalitas) untuk berbagai penyakit ataupun kematian oleh sebab tertentu.
Kecenderungan demikian sering terjadi dalam rentang waktu puluhan tahun, sehingga tedak disadari oleh populasi yang bersangkutan. Data runtun waktu juga sangat berguna untuk menentukan kemungkinan adanya wabah.
Data runtun waktu dapat diperoleh untuk satu kelompok tertentu (dengan anggota yang sama), yang dipantau dan diikuti perkembangan status kesehatannya dalam perjalanan waktu.
Sebaliknya, data dapat pula diperoleh dari berbagai kelompok yang masih memiliki persamaan karakteristik tertentu (misalnya kelompok usia yang sama, menderita satu penyakit tertentu, dan sebagainya), yang diambil pada waktu-waktu yang berbeda dari populasi yang sama.
Mitra Kesehatan Masyarakat, Selanjutnya kita masuk pada pembahasan berikutnya yaitu pada: